Indonesia destinasi utama sekolah internasional di Asia Tenggara

Indonesia destinasi utama sekolah internasional di Asia Tenggara
Indonesia destinasi utama sekolah internasional di Asia Tenggara. Indonesia mempertahankan posisinya sebagai destinasi utama untuk sekolah-sekolah internasional di Asia Tenggara, tetapi beberapa negara di Asia Tenggara juga mulai mendapatkan tempat di pasar tersebut.

Berdasarkan data yang dirilis oleh ISC Research menjelang pameran dan konferensi pendidikan GESS Indonesia yang akan diselenggarakan pada September mendatang, Indonesia masih memimpin dengan jumlah 198, kemudian diikuti Thailand (192), Malaysia (187), Singapura (119), dan Vietnam (118).

“Pertumbuhan sektor sekolah internasional di Indonesia merupakan bukti bahwa pemerintah telah menjangkau reformasi pendidikan ke arah yang lebih jauh melalui masukkan signifikan dari sektor swasta. Kami bermaksud mendukung pengembangan ini dengan mengumpulkan beberapa ahli terkemuka dunia untuk berbagi wawasan mereka mengenai tren pendidikan terkini,” ujar Matt

 Thompson, Direktur Proyek, Tarsus F & E, penyelenggara GESS Indonesia yang berlangsung pada tanggal 26-28 September 2018 di Jakartra Convention Center.
ISC Research lebih lanjut melaporkan bahwa bersamaan dengan pertumbuhan sekolah-sekolah internasional di Indonesia, pendaftaran siswa juga turut tumbuh dari 53.000 pada tahun 2013 menjadi 61.000 pada tahun 2018. Sorotan penting lainnya dari laporan ini berbicara tentang sub-sektor yang mendapatkan pertumbuhan paling besar.

“Sekolah-sekolah internasional dengan harga menengah semakin diminati, terutama oleh keluarga lokal dan ekspatriat Asia dan hal ini adalah menjadi tempat di mana pertumbuhan pasar paling tinggi,” kata Sam Fraser, Kepala Penelitian Asia Tenggara di ISC Research, pemasok data dan intelijen terkemuka di pasar sekolah internasional Berbahasa Inggris-menengah K-12.

Asosiasi Sekolah Nasional dan Swasta meyakini bahwa pertumbuhan pasar sekolah internasional yang berkelanjutan di Indonesia merupakan perkembangan positif yang dapat membuka jalan bagi pelaku pendidikan yang ingin membangun kolaborasi. Wakil Ketua dan Koordinator CPL Richard Sidharta mengatakan, “Di tengah perubahan yang konstan ini, lanskap pendidikan Indonesia menemukan dirinya dalam posisi yang unik untuk sekolah-sekolah dari berbagai jenis yang

berkolaborasi dan bersinergi untuk kepentingan peserta didik dan masyarakat Indonesia yang lebih luas.”
Organisasi seperti GESS merangkul sekeliling kami dan membantu menyamarkan batas antara berbagai jenis pendidikserta memungkinkan kami secara keseluruhan untuk saling membantu dan saling belajar satu sama lain melalui satu platform umum.
Sementara itu, Matt Harris, Ed.D., konsultan dan pembicara pendidikan internasional terkemuka di GESS Indonesia mengatakan bahwa kemajuan di sektor sekolah internasional harus mampu membantu meningkatkan standar

GESS Indonesia akan menampilkan berbagai diskusi dan lokakarya pendidikan, termasuk bagaimana kemajuan teknologi terbaru dapat digunakan di kelas sebagai alat pendukung bagi guru dan alat bantu pembelajaran bagi siswa; kepemimpinan dan teknik manajemen kelas; meningkatkan kemampuan literasi dan linguistik siswa; serta sesi yang diselenggarakan oleh Departemen Pendidikan, ANPS dan ADI Indonesia.

Selain itu, beberapa topik hangat yang sedang dibicarakan di sekolah-sekolah Indonesia juga akan dibahas dalam berbagai presentasi di antaranya bullying, kreativitas di ruang kelas, penerapan gaya hidup yang sehat dan aktif, penerapan literasi teknis / kejuruan di pendidikan anak usia dini, dan lain-lain.
GESS Indonesia juga menjalankan komponen pameran yang diikuti oleh lebih dari seratus merek dan perusahaan yang berfokus pada pendidikan Indonesia dan komunitas bisnis internasional

Comments

Popular posts from this blog

Manfaat Madu Manuka untuk Kesehatan dan Kecantikan

Telkom Kirim Bantuan Tenda ke Korban Gempa Lombok

Asian Games Jadi Momen Promosi Destinasi Wisata